Selasa, 11 April 2017

SEJARAH GEOGRAFI DAN TOKOH GEOGRAFI

Pemahaman tentang bumi dimiliki manusia sejak ada di muka bumi ini. Sejak lahir manusia memerlukan berbagai unsur yang ada di bumi. Unsur tersebut seperti udara yang bersih, makanan, pakaian, dan permukiman. Timbulnya tuntutan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup yang tidak diperoleh dari lingkungan tempat tinggalnya dan adanya hasrat keingintahuan tentang benda serta gejala yang ada di permukaan bumi. Mendorong setiap manusia untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar tempat tinggalnya. Berkembangnya sistem pengetahuan turut mendorong manusia untuk mengenal alam dan lingkungannya lebih jauh. Misalnya, perdagangan antar daerah telah mendorong manusia untuk mengenal daerah di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungan tersebut, mereka dapat mengenal kondisi alam, penduduk, dan kondisi lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut kemudian disampaikan kepada orang lain sehingga orang lain tertarik untuk mengunjunginya. Berawal dari perjalanan inilah munculnya ilmu geografi. Orang yang kali pertama menggali pengertian tentang geografi berkebangsaan Yunani.
Perkembangannya diawali upaya melepaskan diri dari alam pikiran dan kepercayaan. Kemudian dipengaruhi kepercayaan bahwa dewa-dewa turut campur dalam segala bentuk kejadian di bumi. Dalam masa perkembangan kajian geografi terjadilah Abad kegelapan (The Dark Ages). Sebagai awal tenggelamnya kebudayaan dan pengetahuan yang dimiliki bangsa Yunani dan Romawi. Sejalan dengan Abad Kegelapan di Eropa, muncullah kebudayaan Islam sehingga geografi mendapatkan perhatian penting. Geografi banyak digunakan bagi kepentingan perdagangan dan penyebaran agama Islam. Ilmu pengetahuan di Eropa sempat tidak berkembang pada abad kegelapan. Akhirnya berkembang kembali setelah berakhirnya Perang Salib dan kemunculan zaman Renaissance di Eropa. Pada abad XV sampai sekarang, geografi banyak mengemukakan tentang kajian alam dan berbagai aspek
kehidupan di permukaan bumi.
Sejak kelahirannya sebagai suatu disiplin ilmu, banyak tokoh yang memberikan batasan mengenai kajian geografi. Para tokoh tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Erathosthenes
Erathosthenes ialah orang pertama yang paling berjasa memperkenalkan istilah geografi. Berasal dari kata Geographika artinya Writing about Earth or Description of The Earth. Erathosthenes membuktikan bahwa bumi itu berbentuk bola. Hal ini dibuktikan melalui pengukuran pada saat matahari berada di Belahan Bumi Utara tepatnya di Kota Aswan (Seyne) dengan membuat sumur sehingga sinar matahari tepat tegak lurus di atas sumur tersebut. Pembuktian ini dilanjutkan dengan membandingkan sudut datang sinar
matahari di Kota Iskandariah sehingga diperoleh hasil bahwa keliling bumi berjarak 252.000 stadia (1 stadia = 157 meter). Hasil dari pengukuran tersebut sama dengan keliling bumi yang sebenarnya.
2. Crates
Crates adalah orang yang mengembangkan hasil pengukuran Erathosthenes menjadi sebuah globe pertama dalam bentuk yang se derhana. Crates membuat tiga benua tambahan sebagai penyeimbang globe yang dibuatnya. Pandangan Crates melahirkan konsep Antipoda atau benua selatan yang besar dan dikenal dengan nama Terra Australis.

3. Claudius Ptoleumaeus
Claudius Ptoleumaeus dianggap sebagai peletak dasar geografi yang pertama. Dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis, Ptolemaeus memberikan batasan geografi. Geografi adalah suatu penyajian dengan menggunakan peta yang menunjukkan kenampakan umum di muka bumi.
4. Bernhardus Varenius
Bernhardus Varenius mengemukakan pendapat bahwa dalam geografi terdapat dualisme. Pada satu pihak geografi mempelajari proses dan fenomena yang bersifat alamiah. Selain itu di lain pihak kajian dari disiplin ilmu geografi mempelajari fenomena sosial dan budaya yang terjadi dan berkembang dalam masyarakat. Atas dasar inilah Varenius membagi geografi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Geografi Generalis, yang mencakup tiga bagian sebagai berikut :
1) Teresterial, yaitu pengetahuan bumi sebagai keseluruhan bentuk dan ukurannya.
2)  Falakiah, yaitu membicarakan relasi bumi dengan planet dan bintang-bintang di jagat raya.
3) Komparatif, yaitu menyajikan deskripsi mengenai bumi secara keseluruhan.

b. Geografi Sosialis, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Aspek langit, yaitu secara khusus membicarakan keadaan iklim.
2) Aspek permukaan bumi, yaitu menyajikan relief, flora dan fauna di berbagai negara.
3) Aspek manusia, yaitu membicarakan berbagai penduduk, perdagangan, dan pemerintahan di berbagai negara.
5. Immanuel Kant
Immanuel Kant dianggap sebagai peletak dasar geografi modern dan pengembang paham fisis determinis. Beliau menganggap geografi sebagai suatu disiplin ilmiah. Menurut Kant, ilmu pengetahuan dapat dipandang dari tiga sudut yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
  1. Ilmu pengetahuan yang menggolong-golongkan fakta berdasarkan
    jenis objek yang mempelajarinya disebut ilmu pengetahuan sistematik.
    Misalnya, Botani, Geologi, dan Sosiologi.
  2. Ilmu pengetahuan yang memandang gabungan antarfakta sepanjang
    masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya adalah Sejarah.
  3. Ilmu pengetahuan yang memandang fakta-fakta yang berkenaan dengan ruang. Ilmu pengetahuan yang mempelajarinya adalah Geografi.
6. Alexander von Humbolt
Alexander von Humbolt memberikan batas-batas di antara ilmu pengetahuan
dan membaginya ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut :
a. Physiography, ilmu yang sistematik.
b. Naturchicte, penekanannya terhadap semua hal yang berhubungan dengan waktu.
c. Geognesie oder weltbeschreibung, uraian tentang bumi atau dunia yang membahas     mengenai persebaran pola keruangan. Berdasarkan tulisannya mengenai kajian geografi, Humbolt dikenal sebagai peletak dasar geografi fisika modern.
7. Karl Ritter
Karl Ritter berpendapat bahwa alam menjadi faktor utama. Faktor alam menentukan gejala kemanusiaan (fisis determinis). Ritter dikenal sebagai peletak dasar geografi sosial. Pada awalnya banyak ahli geografi yang menganut paham fisis determinis. Semenjak abad XIX banyak ahli geografi yang berupaya meninggalkan faham fisis determinis. Terutama paham yang dikembangkan Paul Vidal de la Blace yang dikenal pelopor aliran Prancis, yaitu possibilisme. Menurut aliran possibilisme alam hanya menawarkan beberapa kemungkinan terhadap manusia dan manusia sendiri yang memilih kemungkinan-kemungkinan tersebut. Manusia memiliki akal dan pikiran untuk memperbaiki kehidupannya melalui kemungkinan yang ditawarkan alam.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

OBJEK DAN RUANG LINGKUP GEOGRAFI


1.  Ob
jek geografi
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan lingkungannya, sehingga geografi memiliki objek dan ruang lingkup kajian yang jelas.
Objek kajian geografi pada dasarnya terbagi dua, yaitu:
Objek material berupa fenomena geosfer yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer.
Objek formal adalah berkaitan dengan cara pandang terhadap suatu gejala keruangan di muka bumi.
Objek formal ilmu geografi merupakan indikator dan daya pembeda dengan ilmu-ilmul lain, sedangkan ruang lingkup kajian geografi memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spesial, dan ekologis.
Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungannya, serta interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya.
 2.   Ruang lingkup geografi
Rhoad Murphey, dalam bukunya “The Scope of Geography”, mengemukakan 3 (tiga) pokok ruang lingkup study geografi, yaitu sebagai berikut :
1)   Geografi mempelajari persebaran dan relasi umat manusia di permukaan bumi. Selain itu, juga mengkaji aspek keruangan tempat hidup manusia serta bagaimana manusia memanfaatkannya.
2)   Geografi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik (alam) sebagai bagian studi keanekaragaman wilayah.
3)   Geografi mempelajari kerangka regional dan analisis dari region yang mempunyai ciri khusus.
Dari uraian tersebut diatas, jelaslah bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek alamiah dan aspek manusia (manusiawi)
Pengertian lingkungan pada geografi tidak hanya terbatas pada pengertian lingkungan alam, tetapi juga pada lingkungan yang dihasilkan manusia.
Jika Bumi dilihat dari teori lingkungan hidup, maka permukaan bumi dapat dikelompokan menjadi 3 lingkungan yaitu:
Phisical Environment, yaitu segala sesuatu yang ada dalam ruang yang berupa benda atau materi yang tidak hidup. Misalnya tanah, udara, air, bulan dll
Biological Environment, yaitu segala sesuatu yang ada dalam ruang berupa mahluk hidup yang di dalamnya terdiri dari flora, fauna, manusia
Social Environment, yaitu segala aktivitas manusia atau tindakan manusia yang terbentuk karena adanya interaksi antar manusia, interaksi dengan flora fauna, dan interaksi dengan lingkungan fisik.

Jika dilihat dari ruang lingkup di atas jelaslah bahwa geografi merupakan ilmu yang sangat komplek yang harus didukung berbagai displin ilmu. Secara umum geografi dapat dikelompokkan dalam 2 bagian yaitu: geografi fisik dan geografi manusia (sosial).
Lihat bagan berikut:
Image
Geografi termasuk ilmu tua yang sudah berkembang dari jaman sebelum masehi. Sehingga dalam perkembangaanya mengalami spesifikasi yang melahirkan cabang-cabang ilmu lain. Oleh karena itu mempelajari geografi berarti harus memahami ilmu-ilmu lain sebagai penunjangnya. Ilmu-ilmu tersebut antara lain adalah:

Geografi fisik:

  1.  Geografi matematik, yaitu astronomi (ilmu falak), ilmu yang objeknya mempelajari benda-benda langit, bumi sebagai satelit, matahari sebagai bintang-bintang di langit.
  2. Geologi yaitu ilmu yang memepelajari sejarah, komposisi, struktur bumi dan perkembangannya secara keseluruhan
  3. Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunungapian dan merupakan mata rantai yang tak terpisahkan dengan ilmu geologi.
  4. Geofisika yaitu ilmu yang mempelajari sifat-sifat bumi dengan metode teknik fisika, seperti rambatan getaran gempa, gravitasi, medan magnet
  5. Seismologi merupakan salah satu cabang ilmu dari geofisika yang mempelajari fenomena getaran yang terjadi pada bumi yang dilakukan dari permukaan bumi.
  6. Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari keadaan atau kondisi atmosfer, misalnya perubahan unsur-unsur cuaca (angin, kelembaban udara, awan, hujan dll)
  7. Astronomi yaitu ilmu yang mempelajari benda-benda yang ada di dalam jagat raya, seperti matahari, planet, bintang dll
  8. Biogeografi yaitu mempelajari tentang mahluk hidup (flora dan fauna) dengan sudut pandang keruangannya yaitu sebaran kaitannya dengan iklim dan cuaca yang mendukung.
  9. Geomorfologi mempelajari sejarah perkembangan bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
  10. Hidrologi mempelajari tentang air (sebarannya: danau, tanah, udara, laut, sungai, rawa dll) dan siklusnya
  11. Oseanografi mempelajari kelautan berkiatan dengan kadar garam, pergerakan arus, morfologi, biota, pasangsurut dan lain-lain
  12. Pedologi: ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi proses pembentukan jenis-jenis dan persebarannya
  13. Penginderaan jauh : ilmu yang mempelajari gejala atau fenomena geografi pada suatu tempat  dengan menggunakan suatu alat dengan menggunakan bantuan media penginderaan jauh tanpa melakukan kontak secara langsung terhadap lokasi yang diamati.
  14. SIG (system informasi geografi): ilmu yang mempelajari tentang tata cara membuat peta secara komputasi dengan tahap-tahap input data, proses dan manajemen data, dan output data
  15. Kartografi : ilmu yang mempelejari tentang peta meliputi tentang pembuatan jenis dan pemanfaatannya,
    1. Geografi sejarah mempelajari bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini – banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya.

 Geografi Sosial:

  1. Antropogeografi mempelajari tentang sebaran, suku, ras dilihat dari kontek geografinya
  2. Geografi Regional mempelajari sutau wilayah atau kawasan tertentu dipermukaan bumi misalnya Geografi Asia Tenggara, Geografi Timur Tengah dll
  3. Geografi politik yaitu mempelajari politik dari sudut pandang geografinya, seperti bentuk daratan, posisi, luas, lokasi dibandingkan dengan negara-negara lain
  4. Geografi Sosial yaitu mempelajari manusia dalam kontek interaksinya dengan yang lain
  5.  Geografi Ekonomi yaitu mempelajari sebaran sumber daya alam yang memiliki nilaiekonomi untuk menunjang kehidupan manusia
  6. Demografi : ilmu yang mempelajari tentang kependudukan meliputi jumlah pertumbuhan, komposisi dan migrasi penduduk.

Selamat Belajar !

 Buku sumber: Buku geografi yang relevan

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Aspek-Aspek Geografi dan Manfaatnya

Willian Kirk menyusun struktur lingkungan geografi menjadi 2, yaitu :
Komponen lingkungan geografi terdiri atas lingkungan fisikal dan nonfisik (sosial).
1.  Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
a.    Aspek Topologi
Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b.    Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c.    Aspek Non Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)

2.  Aspek non fisik (sosial)
a.    Aspek Ekonomi, meliputi unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan,     industri, perdagangan, transportasi, dan pasar.
b.    Aspek Topologi, meliputi unsur letak, batas, luas, dan bentuk (morfologi) wilayah.
c.    Aspek Nonbiotik, meliputi unsur kondisi tanah, hidrologi (tata air), dan kondisi iklim.
d.    Aspek Biotik, meliputi unsur vegetasi (tetumbuhan), hewan, dan penduduk.
e.    Aspek Sosial, meliputi unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial
f.     Aspek Budaya, meliputi unsur pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.
g.    Aspek Politik, meliputi unsur pemerintahan dan kepartaian.

Komponen lingkungan geografi baik yang termasuk ke dalam lingkungan fisikal maupun nonfisik mempengaruhi kehidupan manusia di permukaan Bumi. Bumi memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan hidup manusia. Namun, diperlukan langkah yang bijaksana dalam mengolah alam sesuai dengan pendekatan dan konsep dalam kajian disiplin ilmu geografi dalam konteks keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.

Manfaat ilmu geografi
Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang litosfer:
  1. Pemanfaatan tata guna lahan untuk kegiatan pertanian.
  2. Pengidentifikasian atau pengenalan daerah-daerah pusat gempa sehingga dapat
mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
  1.  Pemanfaatan sumber daya tambang yang dihasilkan dari suatu daerah.
  2. Pemanfaatan energi geotermal, yaitu panas bumi melalui peledakan rongga-rongga besar
          di  dalam kerak bumi.

Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang atmosfer:
  1. Adanya prakiraan cuaca yang membantu dalam kegiatan perhubungan dan pertanian.
  2. Pemanfaatan kilatan petir untuk menambah sumber daya energi listrik.
  3. Pemanfaatan angin untuk membantu kegiatan pelayaran.
  4. Pemanfaatan lapisan udara untuk frekuensi gelombang radio.
  5. Penggunaan angin sebagai sumber energi melalui kincir angin ataupun alat aerodinamika.
  6. Melalui pembelajaran konsep iklim, dapat diciptakan suatu iklim buatan dengan rumah kaca untuk tanaman.

Pemanfaatan  ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang hidrosfer:
a.       Pemanfaatan sungai, danau, dan laut untuk kegiatan transportasi dan sumber energi.
  1. Pemanfaatan sungai untuk pembangkit tenaga listrik.
  2. Pemanfaatan gelombang atau ombak untuk olahraga selancar
  3. Pemanfaatan air tanah untuk industri air mineral.
  4. Pemanfaatan tenaga pasang surut untuk sumber energi sehingga dapat menyalurkan air
          melalui turbin-turbin.
  1. Pemanfaatan geyser yang terjadi secara alamiah sebagai sumber tenaga di beberapa negara.

Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang biosfer:
a.       Di daerah padang rumput dimanfaatkan untuk kegiatan peternakan.
b.       Pemanfaatan keindahan pantai untuk membuka daerah tujuan wisata.
c.       Pemanfaatan pegunungan salju untuk kegiatan olahraga ski.
Pemanfaatan ilmu geografi yang berkaitan dengan bidang antroposfer:
a.       Pemanfaatan data sensus penduduk untuk perencanaan pembangunan.
b.       Pemanfaatan sungai, danau, dan rawa untuk sumber mata pencaharian.
c.       Membantu manusia menentukan lokasi pendirian industri.
Berikut ini beberapa contoh uraian manfaat geografi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

Bidang Transportasi
Dengan berkembangnya pengetahuan geografi, maka akan mengembangkan kemampuan manusia untuk menemukan dan membangun akses yang dapat menjangkau daerah terpencil, sehingga daerah tersebut semakin dapat mengembangkan potensinya lewat jalur perdagangan, dan yang lebih berdampak positif adalah dengan terbukanya daerah tersebut secara tidak langsung akan dapat meningkatkan kesejahteraan manusia di wilayah tersebut. Tidak hanya itu saja, pengembangan akses di bidang transportasi akan mendekatkan jarak suatu wilayah dengan wilayah lainnya, sehingga hubungan antar daerah akan semakin akrab.

Bidang Pertanian
Pertanian merupakan sistem keruangan yang terdiri dari aspek fisik dan manusia. Aspek fisik antara lain : lahan, iklim, air dan udara. Aspek manusia meliputi tenaga kerja, tradisi, teknologi dan ekonomi masyarakat. Analisis hubungan antara aspek fisik dengan manusia pada bidang pertanian bermanfaat untuk menyusun sistem diversifikasi tanaman pada lahan pertanian, yang penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar produktivitas tetap tinggi
Pada praktiknya, kebiasaan petani dalam memulai bercocok tanam, meskipun secara tradisional, sebenarnya sudah menunjukkan bahwa petani tersebut menggunakan ilmu geografi. Perhitungan terhadap musim, jenis tanah, dan sistem pengairan merupakan contoh bahwa geografi memiliki peran yang sangat penting dalam bidang pertanian.

Bidang Industri
Merupakan tinjauan terhadap aspek industri pada hubungan antara aspek fisik dan manusia. Aspek fisik yang bepengaruh terhadap kegiatan industri misalnya lahan, bahan baku dan sumber daya energi. Sedangkan aspek manusia yang penting untuk kegiatan industri adalah tenaga kerja, tradisi, teknologi, konsumen dan pasar. Hasil analisis hubungan digunakan untuk menyusun rencana pembangunan dan pengembangan industri. Sebagai contoh untuk memeratakan persebaran penduduk maka sebaiknya pemerintah pengarahkan penempatan lokasi industri di daerah yang masih jarang penduduknya.
Pemilihan lokasi industri umumnya mempertimbangkan faktor biaya, baik biaya untuk bahan baku, proses produksi, maupun distribusi. Di dalam pemilihan lokasi industri tersebut faktor jarak menjadi pertimbangan yang sangat penting, baik jarak untuk memperoleh bahan baku maupun untuk pemasarannya.
Saat ini lokasi industri telah dikelola sedemikian rupa sehingga berdiri pemusatan lokasi perindustrian berupa kawasan-kawasan industri. Faktor jarak merupakan contoh bahwa geografi sangat penting dalam bidang industri.


Selamat Belajar !

Sumber : Buku-buku geografi yang relevan
Posted in Uncategorized | Leave a comment

HAKIKAT GEOGRAFI

Istilah geografi pertama kali dikemukakan oleh Eratosthenes. Geografi berasal dari bahasa Yunani dari kata geo artinya bumi dan graphein artinya tulisan /lukisan. Jadi geografi secara harfiah artinya tulisan tentang bumi. Berdasarkan pemikiran tersebut maka para ahli geografi sependapat bahwa Eratosthenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.
Pengetahuan geografi  menurut para pakar  geografi pada seminar dan Loka karya di Semarang tahun 1988, geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau dalam konteks keruangan.
Adapun fenomena geosfer meliputi lithosfer (lapisan batuan), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), biosfer (kumpulan makhluk hidup), dan antroposfer (manusia).

Perkembangan geografi:
Dalam perkembangannya, pandangan geografi dapat dibedakan menjadi 5 bagian, yaitu pandangan gografi klasik, pandangan geografi modern (abad ke-18), pandangan geografi akhir abad ke-19, pandangan geografi abad ke-20, dan pandangan geografi mutakhir.
Pandangan Geografi Klasik
Pada zaman Yunani kuno pengetahuan manusia tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi. Namun, sejak abad ke-6 SM pengaruh mitologi itu terus berkurang seiring dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan sehingga pengetahuan tentang bumi mulai didasarkan atas ilmu alam, ilmu pasti, dan logika. Salah satu bukti bahwa pengetahuan telah didasarkan pada logika adalah telah adanya usaha untuk menjelaskan tentang suatu wilayah termasuk perilaku penduduknya. Orang yang pertama kali menguraikan seluk-beluk keadaan suatu tempat, yang kemudian dinamakan topografi adalah Herodutus (485-428 SM).
Claudius Ptolomeus dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis (pertengahan abad ke-2) menjelaskan bahwa geografi adalah suatu bentuk penyajian dengan peta terhadap sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum. Menurut Ptolomeus geografi lebih mengutamakan hal-hal atau fenomena yang bersifat kuantitatif. Pandangan dan pendapat Ptolomeus ini merupakan sumber bagi definisi geografi zaman modern.
Seorang ahli filsafat dari Arab Ibnu Khaldun (1332-1406), menulis buku kesejarahan yang dapat dikatakan sebagai embrio ilmu kemasyarakatan. Ibnu Khaldun memperhatikan permasalahan irigasi, kehidupan bangsa nomad, dan aktivitas perdagangan di daerah gurun. Ibnu Khaldun juga menguraikan penyebab munculnya kerajaan-kerajaan Islam dan meramalkan ambruknya kerajaan-kerajaan tersebut. Ibnu Khaldun termasuk ahli geografi yang telah menunjukkan contoh cara menguraikan pengaruh lingkungan alam terhadap masyarakat dalam suatu wilayah.
Pandangan Geografi Modern (abad ke-18)
Pandangan geografi modern pada awalnya dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804). Menurut Kant, geografi merupakan disiplin ilmiah yang objek studinya adalah benda-benda atau gejala-gejala yang keberadaannya tersebar dan berasosiasi dalam ruang (space).
Alexander von Humboldt (1769-1859) lebih berminat pada kajian fisik dan biologi. Humboldt adalah seorang ahli geografi asal Jerman yang melakukan perjalanan ke Benua Amerika. Hasil dari perjalanannya itu adalah sebuah deskripsi tentang hubungan antara ketinggian tempat dan vegetasi yang mendiaminya. Namun demikian, Humboldt juga tetap memperhatikan keberadaan manusia, antara lain perhatiannya tentang kebudayaan penduduk Asia dan kebudayaan penduduk Amerika.
Karl Ritter (1779-1859) membuat uraian yang sejalan dengan pemikiran Humboldt, yaitu menjelaskan kegiatan manusia dalam suatu wilayah. Ritter menganggap permukaan bumi sebagai tempat tinggal manusia dan menggolongkannya menjadi wilayah alamiah, terutama berdasarkan bentang alamnya, serta mempelajari unit wilayah tersebut bagi masyarakat yang akan menempati atau pernah menempati.
Pandangan Geografi Akhir Abad ke-19
Pada akhir abad ke-19 pandangan geografi dipusatkan terhadap iklim, tumbuhan, dan hewan (biogeografi) terutama pada bentang alamnya. Perhatian utama geografi pada masa ini adalah gejala-gejala fisik sehingga gejala-gejala sosial (manusia) tidak mengalami kemajuan. Perhatian geografi terhadap manusia pada akhir abad ke-19 tetap becorak pada pandangan Ritter, yaitu mengkaji hubungan manusia dengan lingkungannya.
Friedrich Ratzel (1844-1904) mempelajari pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan manusia. Menurut Ratzel aktivitas manusia merupakan faktor penting bagi kehidupan dalam suatu lingkungan. Ratzel juga beranggapan bahwa faktor manusia dan faktor lingkungan memiliki kedudukan dan pengaruh yang sama dalam membentuk lingkungan hidup.
Pandangan Geografi Abad ke-20 
Salah satu ciri pandangan geografi pada abad ke-20 adalah kajiannya yang bercorak sosial budaya. Pandangan yang bercorak sosial budaya itu merupakan reaksi atas dominasi geografi alam hingga akhir abad ke-19.
Vidal de la Blache (1854-1918) mengemukakan pendapatnya bahwa dalam kajian geografi harus menyatukan faktor manusia dan faktor fisik karena tujuan geografi adalah untuk mengetahui adanya interaksi antara manusia dan lingkungan fisiknya. Oleh karena itu, konsep geografi yang dikemukakan Vidal de la Blache adalah kewilayahan.
Pandangan Geografi Mutakhir
E. A. Wrigley (1965) mengemukakan pendapatnya bahwa semua metode analisa dapat digunakan dalam kajian geografi selama analisa tersebut mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Wrigley juga berpendapat bahwa geografi adalah disiplin ilmiah yang berorientasi pada masalah (problem oriented) dalam mengkaji interaksi antara manusia dan lingkungannya.
Pandangan geografi mutakhir juga ditandai oleh adanya kajian-kajian geografi yang bersifat tematik dalam suatu wilayah, terutama interaksi antara manusia dan lingkungannya. Di dalam kajian tersebut telah menggunakan metode statistik dan pemanfaatan komputer untuk menganalisa dan menyimpan data.
Geografi Ortodoks dan Geografi Terintegrasi
Perbedaan pandangan terhadap geografi menghasilkan definisi yang berbeda-beda sehingga tidak dapat diterima oleh setiap orang. Akan tetapi, meskipun pandangan para ahli berbeda-beda terhadap geografi, mereka mengakui adanya elemen-elemen yang sama dalam geografi, yaitu sebagai berikut.
Para ahli geografi mengakui adanya persamaan dengan ahli ilmu pengetahuan bumi (earth science) yang lain karena wilayah kajiannya sama, yaitu permukaan bumi dan bukan ruang yang bersifat abstrak. Menurut para ahli geografi permukaan bumi merupakan lingkungan hidup bagi manusia yang dapat mempengaruhi kehidupannya dengan mengubah dan membangunnya.
Para ahli geografi memiliki perhatian sama, yaitu persebaran manusia dalam ruang dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Para ahli geografi mengkaji cara tentang pengelolaan wilayah yang tepat untuk dapat memanfaatkan ruang dan sumber daya. Para ahli geografi mengakui adanya unsur-unsur yang sama dalam geografi, antara lain jarak, interaksi, gerakan (mobilitas), dan persebaran.
Adanya persamaan-persamaan dalam kajian geografi berpengaruh terhadap perkembangan berbagai topik yang berhubungan dengan geografi. Oleh karena itu, pada saat ini kajian geografi dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu geografi ortodoks dan geografi terintegrasi.
Geografi ortodoks adalah geografi yang melakukan kajian terhadap suatu wilayah (geografi regional) dan analisis terhadap sifat-sifat sistematiknya (geografi sistematik). Geografi ortodoks dibagi lagi menjadi 5 bagian sesuai dengan topik-topiknya, yaitu berikut ini.
Geografi fisik, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap fenomena-fenomena fisik geosfer dan lingkungannya. Geografi fisik antara lain meliputi geomorfologi, hidrologi, klimatologi, dan pedologi.
Geografi manusia, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap aktivitas manusia, antara lain meliputi geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi perdesaan, dan geografi perkotaan.
Geografi regional, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap perwilayahan dan kultural. Geografi perwilayahan antara lain terdiri dari geografi daerah tropika, geografi daerah arid, dan geografi daerah kutub. Geografi kultural antara lain terdiri dari geografi Asia Tenggara, Geografi Amerika Latin, dan geografi Eropa Barat.
Geografi teknik, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap bidang teknik dalam geografi, anatara lain terdiri atas kartografi dan pengindraan jauh. 
Geografi filsafat, yaitu geografi yang melakukan kajian terhadap hakikat, sebab, asal, dan hukum yang berkenaan dengan bidang geografi, antara lain metodologi geografi dan geografi sejarah. 
Geografi terintegrasi adalah kajian geografi dengan jalan memadukan antara elemen-elemen geografi sistematik dan geografi regional sehingga disebut juga geografi terpadu. Oleh karena itu, di dalam kajiannya geografi terintegrasi menggunakan tiga analisis, yaitu analisis keruangan, ekologi, dan wilayah. 
Pengertian geografi memunculkan penafsiran yang berbeda-beda sehingga menimbulkan kesan yang berbeda-beda pula. Menurut Karl Ritter, geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Sebagai tempat tinggal manusia, bumi memiliki struktur dan pola yang terbentuk karena pengaruh aktivitas manusia.Agar pengertian geografi tidak terlalu meluas, adanya hakikat geografi dapat dijadikan sebagai batasan.
Terdapat 6 hakikat dari geografi, yaitu sebagai berikut:
Geografi sebagai ilmu pengetahuan bio-fisik. Hakikat ini berlaku apabila yang dipelajari atau dibahas adalah geografi fisik dan geografi biotik yang menjadi dasar telaah atas seluk beluk tanah.
Geografi sebagai relasi timbal balik antara manusia dan alam. Hakikat ini berlaku apabila yang dikaji adalah topik-topik sosial, contohnya pengangguran, migrasi, dan kelaparan.
Geografi sebagai ekologi manusia. Di dalam hakikat ini yang dipelajari atau dibahas (ditelaah) adalah adaptasi manusia terhadap lingkungan hidupnya. Manusia tidak hanya dianggap dan diakui sebagai makhluk dari dunia fisik-biotik, tetapi juga sebagai suatu kekuatan. Setiap masyarakat memiliki kemampuan dan cara-cara adaptasi yang diwariskan secara turun-temurun dan selalu dikembangkan. Akan tetapi, ekologi manusia lebih mengutamakan relasi manusia dengan lingkungannya dan kurang memperhatikan adanya hubungan antarwilayah.
Geografi sebagai telaah bentang alam. Di dalam hakikat ini geografi menelaah tentang geomorfologi permukaan bumi sehingga dapat diketahui adanya persamaan dan perbedaan bentuk-bentuknya.
Geografi sebagai telaah tentang sebaran gejala alam dan sosial. Di dalam hakikat ini geografi menelaah gejala dan fenomena yang terjadi di mana-mana. Oleh karena gejala dan fenomena tersebut terjadi di mana-mana dan berbeda-beda, maka teknik penelaahan yang dilakukan pun berbeda-beda pula.
Geografi sebagai teori tentang ruang bumi. Di dalam hakikat ini yang dibahas adalah kemampuan adaptasi manusia di dalam berperilaku sesuai dengan ruang keberadaannya.
Posted in Uncategorized | Leave a comment

RUANG LINGKUP GEOGRAFI

 

Uraian atau tulisan tentang bumi yang dimaksud dalam Geografi adalah setiap gejala yang mempengaruhi kelangsungan mahluk hidup,  terutama manusia. Artinya, manusia hidup sangat dipengaruhi oleh gejala fisis (alam) dan sosial serta interaksinya. Dengan demikian manusia hidup selalu berhubungan dengan berbagai gejala, baik gejala fisis maupun sosial serta interaksi antara manusia dengan alam lingkungannya. Gejala alam yang disebut gejala fisis meliputi : Air, batuan, tanah dan atmosfer serta tumbuhan. Gejala fisis berperan sebagai sumberdaya alam yang digunakan untuk kelangsungan hidup manusia.
Oleh karena gejala fisis ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia, maka gejala fisis ini pelajari dalam geografi secara khusus (Geografi fisis). Sedangkan manusia dan interaksinya dipelajari dalam geografi sosial (Geografi Manusia). Gejala fisis merupakan suatu sistem akibat gejala fisis tersebut saling berinteraksi, berhubungan dan interdependensi. Akibat proses gejala ini membentuk suatu sistem lingkungan (environmental).
Terjadinya saling interaksi, berhubungan dan interdependensi ditunjang pengaruh atmosfer (hujan, angin, penyinaran, pelapukan, es) menghasilkan bentuk permukaan bumi, batuan, jenis tanah, air) berbeda, sehingga tumbuhan, hewan dan manusia diatasnya hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di daerah tersebut. Untuk menggambarkan gejala fisis dan sosial dengan pendekatan Keruangan, Kewilayahan dan Keruangan digunakan ilmu bantu yang disebut Geografi Teknik (Kartografi, Penginderaan Jauh dan SIG).
Manusia dengan berbagai aktifitasnya merupakan gejala kehidupan dalam memanfaatkan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan lingkungan alam tersebut mempengaruhi manusia untuk merubah lingkungan alam. Artinya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dipengaruhi oleh faktor :
  1. 1.   Atmosfer (Cuaca, iklim dan unsur-unsur iklim dan cuaca hujan)                                           
Atmosfer mempengaruhi aktifitas manusia dalam bidang pertanian, pelayaran, penerbangan dan aktifitas yang berhubungan dengan atmosfer)
  1. 2.   Litosfer (batuan, bentuk muka bumi dan sifat tanah)
Litosfer mempengaruhi aktifitas manusia dalam bidang pertanian dan aktifitas lain, jika litosfer dikelola tidak sesuai dengan eksploitasi sumberdaya tanpa mempertimbangkan lingkungan alam akan mengurangi potensi alam)
  1. 3.   Biosfer (hewan dan tumbuhan)
Biosfer ini merupakan faktor yang sangat mempengaruhi bentuk aktifitas manusia dan biosfer alami sesuai dengan lingkungannya, jika manusia merubahnya akan berpengaruh terhadap perubahan lingkungan alam.
  1. 4.   Hidrosfer (perairan darat dan laut)
Manusia, hewan dan tumbuhan dapat hidup karena adanya air, tetapi jika manusia dalam memanfaatkannya tidak sesuai akan mengurangi potensi air dalam memenuhi kebutuhannya, seperti pencemaran.
  1. 5.   Antroposfer (jumlah, persebaran dan aktifitas manusia)
Manusia dalam aktifitasnya selalu berhubungan dengan manusia lain, sehingga terbentuk pola aktifitas terutama dalam mengelola sumberdaya alam.

Berdasarkan 5 kajian geografi tersebut membentuk gejala kehidupan manusia, karena itu telaah pokok geografi akan berkaitan dengan:
  1. Ukuran, bentuk dan aneka bentuk gerakan bumi.
  2. Persebaran, letak dan gerakan massa daratan serta wujud perairan.
  3. Batuan, struktur dan berbagai proses dan bentuk permukaan bumi.
  4. Proses pembentukan tanah serta sifat-sifatnya yang mendukung kehidupan manusia.
  5. Keanekaragaman bentuk muka bumi, sehingga membentuk sistem keruangan yang saling mempengaruhi terhadap kehidupan manusia.
  6. Air yang turun dari Atmosfer (hujan, embun) membentuk air tanah dan aliran permukaan(Run off).
  7. Massa air yang ada di berbagai samudra, laut serta pola gerakannya.
  8. Pola persebaran penggunaan lahan, tumbuhan dan hewan.
  9. Atmosfer dengan gejala-gejala di dalamnya yang mempengaruhi terbentuknya iklim dan perubahan cuaca.
  10. Persebaran dan perbedaan Ras dan suku berdasarkan wilayah secara fisis maupun administrasi.
  11. Keanekaragaman bentuk aktifitas manusia untuk menunjang kelangsungan hidup manusia.
  12. Persebaran, jenis dan pola pemukiman.
  13. Keanekaragaman ciri sosial serta budaya masyarakat.
  14. Pengaturan manusia secara budaya, politis dan hubungannya.

Selamat Belajar !

Sumber: Buku geografi yang relevan
Posted in Uncategorized | Leave a comment

DEFINISI GEOGRAFI

Belajar geografi untuk kalangan murid-murid Indonesia belum menjadi favorit, dan saya sebagai guru, terpanggil untuk memberikan keyakinan bahwa ilmu geografi adalah ilmu yang populer, bahkan ekstrimnya bila kita menguasai ilmu geografi secara tidak langsung kita menguasai bumi. Perlu meyakinkan para murid kita untuk belajar lebih banyak ilmu ini, karena kita hidup di bumi, dan keseharian manusia selalu berinteraksi dengan bumi. Untuk mendalami sebuah ilmu, pastilah syarat utamanya banyak membaca. Berikut adalah beberapa pendapat tentang geografi dan dapat anda baca pada artikel ini.   
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gĂȘo (“Bumi”) dan graphein (“menulis”, atau “menjelaskan”).
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan “lokasi pada ruang.” Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu. (Wikipedia)
Definisi Geografi menurut para ahli :
  1. Menurut Erastothenes, Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini sesuai denganperkembangan geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan daerah lain (geo = bumi; graphein = penulisan atau uraian).
  2. Menurut Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.
  3. John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.
  4. Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.
  5. Strabo , Menyebutkan bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubunganantara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi sejak perkembangannya,dimulai dari menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih di khususkan lagi dan sudah adanya konsep region yaitu daerah yang sudah mempunyai cirikhas tersendiri dan adanya hubungan antardaerah (tempat).
  6. Preston E. James, mengemukakan geografi berkaitan dengan sistem keruangan, ruang yang menempati permukaan bumi. Geografi selalu berkaiatan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan habitatnya.
  7. Menurut Ullman (1954), Geografi adalah interaksi antar ruang
  8. Maurice Le Lannou (1959)mengemukakan bahwa Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi
  9. Paul Claval (1976) berpendapat bahwa Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan
  10. Suatu definisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang tahun 1988. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
  11. Karl Ritter, geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaanbumi (Different areal) dalam keragamannya.
  12. John Hanrath , geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejalagejalafisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi,sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
  13. Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980), geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Dari pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik yang ada di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa.
  14. Hartshorne (1950) geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan deskripsiyang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi. Dalampandangan Hartshorne, geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan rasional.
  15. Yeates (1963), geografi adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates, geografi adalah ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan tidak mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional.
  16. Alexander (1958), geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia. Dalam pandangan Alexander inilah mulai dibahas tentang hubungan timbal balik antara aktivitas manusia serta pengaruhnya terhadap lingkungan alam.
  17. Von Rithoffen (1905), geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat tersebut.
  18. Paul Vidal de La Blace (1915), geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.
  19. UNESCO (1956) mendifinisikan geografi sebagai : satu agen sintesis, satu kajian perhubungan ruang sains dalam penggunaan tanah
  20. Bintarto (1977) Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaanbumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secarafisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannyamelalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentinganprogram, proses, dan keberhasilan pembangunan
  21. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Semlok 1988 dan Nursid Sumaatmaja, 1997).

Selamat belajar !

Sumber : Buku-buku Geografi untuk SMA/ MA Kelas X / penyusun, Dibyo Soegimo,  Ruswanto; editor, Ayang Susatya, Sugeng Raharjo ; illustrator, Nashirudin.  Jakarta : Pusat Perbukuan,  Departemen Pendidikan Nasional, 2009, Endarto, D., Sarwono , & Prihadi, S. (2009). Nuansa geografi. Jakarta : Grahadi